Kisah Perjuangan Seorang Ayah
"Karena hujan yg tidak kunjung berhenti, akhirnya saya memutuskan menerobos hujan, karena hari sudah malam. Dan sampai di Cikini, perut udah ga bisa diajak kompromi, akhirnya saya memutuskan mampir di warung nasi tenda dipinggir jalan.
Lagi asik asiknya menikmati pecel lele, masuklah seorang bapak, dg istri & 2 anaknya.Yg menarik adalah kendaraan mereka adalah gerobak dorong. Lalu bapak ini memesan 2 piring nasi & ayam goreng utk istri & anaknya.
Sesekali saya melihat anak ini tertawa senang sekali,& sangat menikmati ayam goreng yg dipesan oleh bapaknya..
Pertamanya sih ga ada yg menarik, tetapi ketika saya selesai makan, ada yg menarik hati saya..Ternyata, yg menikmati makanan itu hanya istri dan anaknya. Sedangkan sang bapak hanya melihat istri & anaknya menikmati makanan ini.
Saya perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan terlihat senyum bahagia di wajahnya. Lalu saya mendengar dia berkata. " makan yg puas Nak, toh..hari ini tanggal kelahiranmu.."
Saya terharu mendengarnya. Langsung terenyuh hati ini.seorang bapak, dgn keterbatasannya, sebagai (mungkin) pemulung. Memberi ayam goreng warung tenda dipinggir jalan , untuk hadiah anaknya..
Hampir mau menangis rasanya saya diwarung itu..
Segera sebelum air mata ini tumpah, saya berdiri & membayar makanan saya & juga dengan pelan pelan saya bilang sama penjaga warung...
"Mas, tagihan bapak itu, saya yg bayar.. dan tolong tambahin ayam goreng dan tahu tempe" Lalu lekas lekas saya pergi.
Tetapi bagi orang disekitar kita, pecel lele dipinggir jalan, adalah makanan mewah buat dia....
Kisah ini kutulis, untuk bahan perenungan. Bahwa Tuhan sudah memberikan yg terbaik untuk saya saat ini. Kita biasa makan di Sushi-Tei, Kentucky, Mc donald, Hoka Hoka Bento, Pizza Hut dsb...
"Sungguh tak pantas bagi saya untuk mengeluh.
Rasa syukur akan mengantarkan rasa bahagia ..."
0 komentar:
Posting Komentar