Demi Mendapat Pengobatan Graits
Nenek 70 Tahun Harus Ngesot
Nurjayah (70) harus merangkak dan sedikit mengesot sejauh 10 meter dari tempat tinggalnya ke Musala Tanwirul Hidayah, Minggu (10/6/2012).
Di musala yang terletak di kawasan pinggiran Sungai Musi Lrg Keramat RT 05 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I Palembang itu sedang digelar pengobatan gratis.
Makanya Nurjayah nekat mendatangi tempat itu kendati harus bersusah payah.
Nurjayah mengalami sakit rematik sejak tiga tahun lalu. Ia ingin sekali sembuh dari penyakitnya.
Jangankan berjalan, untuk berdiri saja wanita yang sudah 20 tahun lebih berstatus janda ini tak mampu.
"Tulang kaki aku sakit terus dan terasa mengilu. Selama ini aku cuma obati pakai minyak gosok atau param, tapi kondisinya masih seperti ini. Aku sama sekali belum pernah berobat ke dokter, karena tidak ada biaya. Walapun pakai katu berobat gratis, setidaknya masih perlu biaya," ujar Nurjayah.
Nurjayah tinggal di rumah kayu pinggiran sungai bersama anak dan cucunya.
Pengobatan gratis yang digelar kumpulan paranormal yang tergabung dalam DPD Ikatan Pengobatan Alternatif Indonesia (IPAI) Sumsel, itu sudah dinantikan oleh Nurjayah dan ratusan warga lainnya yang merupakan warga tidak mampu.
Untuk berobat ke rumah sakit atau puskemas terdekat, Nurjayah mengakui perlu lima orang untuk menggendongnya sehingga akan merepotkan orang banyak.
"Mudah-mudahan pengobatan gratis di kampung kami rutin diadakan siapa pun yang mengadakannya. Karena aku memang butuh berobat gratis. Kalu tidak gratis aku tidak bakalan berobat karena tidak ada biaya," ujar Nurjayah yang juga mengalami gangguan pendengaran sehingga didampingi Ama (35), anaknya ketika berobat.
Berobat ke paranormal untuk menyembuhkan sakitnya, diakui wanita yang memiliki tujuh anak dan 30 cucu ini sangat diharapkan kesembuhannya.
"Kalau aku sembuh aku mau potong ayam. Jadi aku harus yakin sembuh setelah menjalani pengobatan ini. Aku sekarang sudah punya 18 cicit," ujar Nurjayah
Ia mengundang kami untuk makan ayam bersama jika ia sembuh dan bisa berjalan.
Selain Nurjayah, ratusan warga lainnya juga antusias mengikuti pengobatan gratis. Terutama warga dari kalangan manula, yang berduyun-duyun mendatang musala dan rela antre untuk berobat gratis.
Selain menawarkan pengobatan penyakit medis, anggota DPD IPAI juga menawarkan pengobatan penyakit non medis seperti sakit karena kerasukan, stres, hingga minta dicarikan jodoh.
Ketua DPD IPAI Sumsel Bambang atau dikenal dengan nama Ki Ratu Anom mengatakan, pengobatan gratis yang diberikan kepada warga, media pengobatannya melalui air mineral, pijatan urut, minyak gosok dan doa.
"Pastinya obat yang diberikan bukan obat dari bahan kimia. Pengobatan gratis yang diperuntukan untuk warga tidak mampu ini, direncakan akan rutin diadakan setiap enam bulan seklai atau dalam waktu tertentu. Tapi pastinya mendapatkan dukungan dari pemerintah," ujar Bambang.